UBUD – Buat Indonesia, Bali adalah daya tarik utama sektor pariwisata. Tak heran jika Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) selalu mendukung pemulihan sektor pariwisata di Pulau Dewata. Salah satunya dengan menghadirkan SDM yang lebih kreatif.

Melalui Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf mengajak insan pariwisata di Bali untuk menjadi SDM ekonomi kreatif yang bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan ekonomi sektor pariwisata.

Hal tersebut dilakukan dalam Bimbingan Teknis SDM Ekonomi Kreatif yang dilakukan di Ubud, Selasa (1/9/2020). Perhelatan ini juga sangat disiapkan dengan baik dengan dipadukan program BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman). Lewat kegiatan ini, pariwisata Bali akan dihidupkan dengan cara yang lebih kreatif, seperti memanfatkan smartphone dan media sosial dan tentunya Bali tetap sehat dan aman dari Covid-19.

Untuk mendukung kegiatan tersebut, Kemenparekraf menghadirkan narasumber Denny Herliyanso, seorang Fotografer Profesional yang Bersertifikat. Ia memberikan materi mengenai teknik dasar pengambilan foto dengan smartphone.

Dalam penjabarannya, Denny mengatakan ada beberapa hal terpenting yang harus diperhatikan dalam fotografi dengan smartphone.

“Pertama adalah pencahayaan atau lighting. Ada beberapa pencahayaan yang harus harus diketahui seperti hard light, soft light, side light, dan front light. Hal ini penting karena menentukan karakter objek yang difoto,” katanya.

Selain itu, Denny mengatakan memfoto dengan smartphone juga harus memperhatikan shot angle atau sudut pengambilan agar objek yang ditampilkan lebih maksimal.

Sementara Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Muh Ricky Fauziyani mengatakan Bali sebagai destinasi luar biasa, tidak bisa diperlakukan dengan cara yang biasa.

“Bali adalah destinasi yang luar biasa. Untuk memulihkannya, tentu tidak bisa dilakukan dengan cara-cara yang biasa juga. Harus ada langkah luar biasa. Kita mencoba menggerakkan semua insan pariwisata di Bali agar bertindak menjadi insan kreatif salah satunya lewat fotografi. Agar, semua bisa mendapatkan gambar bagus mempromosikan Bali secara masif di media sosial,” tuturnya.

Hal tidak jauh berbeda disampaikan Deputi Pengembangan SDM dan Kelembagaan Kemenparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya.

“Dalam kondisi pandemi Covid-19, insan pariwisata dituntut untuk lebih kreatif. Kreatif dalam bertindak, kreatif dalam berpromosi. Kita harus bisa memanfaatkan semua hal agar pariwisata bisa kembali pulih. Namun tetap dengan penerapan 3 hal utama, yaitu selalu pakai masker, pakai hand sanitizer, juga selalu menjaga jarak,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar Anak Agung Gde Putrawan mengaku sangat setuju dengan perpaduan Bimtek dengan program BISA. Menurut dia, dengan perpaduan dua program ini selain mendapatkan manfaat dari sisi sumber daya manusianya, juga dari bentuk fisik yang ini semakin bersihnya destinasi kami yakni Monkey Forest.

“Sangat bermanfaat Bimtek yang diberikan Kemenparekraf, karena sosial media dan digital adalah sebuah keniscayaan, tekhnologi yang tidak bisa dipungkiri. Nah, teknik memfoto dengan menggunakan smartphone adalah Bimtek yang sangat tepat sasaran untuk para pelaku pariwisata di daerah kami,” puji Kadis.(*)

comments (0)

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.